Tuesday, November 26, 2013

RESUM BUKU
Nama: Misbakhul Anam
Nim: 124411031
Reverensi: Siti Rahayu Haditono.PsikologiPerkembangan:pengantar dalam berbagai bagianya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.2002 .hlm. 258-288.


Masa Remaja Awal (Pubertas)
     Batas usia remaja adalah masa diantara 12-21 tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal ,15 – 18 masa remaja pertengahan,dan 18-12 tahun masa remaja akhir masa pubertas meliputi masa remaja awal.

1.      Masa remaja dan perkembanganya

Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas,ia tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan dewasa atau golongan tua. Remaja belum mampu menguasai fungsi fisik maupun psikisnya.ditinjau dari segi tersebut mereka masih golongan  anak-anak,mereka harus menemukan tempat dalam masyarakat.
Ausubel (1965) menyebutkan remaja ada pada status interim/sementara waktu sebagai akibat dari posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan sebagian diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya memberikan prestise tertentu padanya status interim berhubungan dengan masa peralihan yang timbul sesudah pemasakan seksual (pubertas).
Bagi usia 12-18 tahun tugas perkembanganya adalah;
-perkembangan aspek biologis
-menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri.
-mendapat kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang lain
-mendapatkan pandangan hidup sendiri
-merealisasi suatu identitas dan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudayaan pemuda sendiri
Masa remaja sering disebut adolesensi (Lat. Adolescere = adultus =menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa). Meskipun antara masa kanak-kanak dan masa remaja tidak terdapat batas yang jelas, namun Nampak adanya suatu gejala yang tiba-tiba pada permulaan remaja; yaitu gejala timbulnya seksualitas (genital), hingga masa remaja ini  atau setidak-tidaknya permulaan masa tersebut juga disebut masa pubertas.
2.      Fase-fase masa remaja: pubertas dan adolesensi
Dalam buku-buku Angelsaksis (Hill/Monks 1977) maka istilah “pemuda” (youth) memperoleh arti yang baru yaitu suatu masa peralihan antara masa remaja dan masa dewasa. Dalam buku-buku tersebut dijumpai pemisah antara adolesensi (12-18 tahun) dan masa pemuda ( 19-24 tahun) dalam buku ini tidak dijumpai seperti itu,
Pada umumnya masa pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada anak laki-laki dan 11-15 tahun pada anak wanita.jadi pemasakan seksual mudah terjadi sebelum masa remaja.Prapubertas adalah periode sekitar kurang lebih 2 tahun sebelum terjadinya pemasakan seksual yang sesungguhnya tetapi sudah terjadi perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan beberapa pemasakan kelenjar endokrin.Zat-zat yang dikeluarkan disebut hormone. Hormon-hormon tadi memberikan stimulasi pada badan anak sedemikian rupa,sehingga anak merasakan rangsangan-rangsangan tertentu, suatu rangsangan hormonal yang menjadikan rasa tidak tenang dalam diri anak, suatu rasa yang belum pernah dialami sebelumnya, yang tidak dimengertinya dan yang mengakhiri tahun kanak-kanak yang menyenangkan.
Menurut Remplein krisis remaja adalah suatu masa dengan gejala-gejala krisis yang menunjukan adanya pembelokan dalam perkembangan,suatu kepekaan dan labilitas yang meningkat.
3.      Perkembangan fisik dan seksual masa puber
Pertumbuhan fisik berhubungan dengan aspek-aspek anatomis maupun aspek-aspek fisiologis seperti percepatan pertumbuhan serta pemasakan seksual,
Sedangkan kalau ditinjau antara pertumbuhan psikososial dan pertumbuhan fisik,dapat nampak bahwa perkrmbangan fisik memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan psikososial jadi hubungan ”kausalitas” ini berjalan dari aspek fisik ke aspek psikososial ( hill/monks )
a)      Percepatan dan implikasi pada psikosial
Dalam pertumbuhan remaja maka fisik anak tumbuh menjadi dewasa.Percepatan pertumbuhan badan ini yang terutama nampak sebagai pertumbuhan panjang berlangsung terutama pada periode selama dua tahun. Periode ini berlangsung antara 11 dan 13 tahun untuk anak wanita dengan permulaannya kira-kira 1 tahun dan puncaknya pada usia 14 tahun. bila pertumbuhan pada anak perempuan berhenti maka pertumbuhan laki-laki baru dimulai sungguh-sungguh. Pertumbuhan selesai pada usia 13 tahun untuk wanita dan 15 tahun untuk laki-laki.
Pertumbuhan badan anak menjelang dan selama masa remaja ini menyebabkan pandangan masyarakat yang berbeda pula,kegagalan yang sering dialami remaja dalam memenuhi tuntutan sosial ini menyebabkan frustasi dan konflik batin pada remaja terutama bila tidak ada pengertian dari pihak orang dewasa,hal ini merupakan salah satu sebab-sebab mengapa remaja lebih dekat dengan teman teman sebayanya dari pada orang dewasa.
Sering terjadi penyimpangan dari bentuk badan khas wanita atau khas laki-laki menimbulkan kegusaran batin yang cukup mendalam karena pada masa ini perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Menurut hill dan monks (1977,h.37) maka remaja sendiri merupakan slah satu penilai yang penting terhadap badanya sendiri sebagai rangsang sosial.
b)      Perkembangan seksualitas
Dipandang dari sudut psikososial memegang peranan penting sebagai tanda-tanda perkembangan seksual, baik dari remaja itu sendiri maupun orang lain,misalnya peubahan anak pada laki-laki merupakan tanda yang jelas bagi pekembangan anak laki-laki kearah keadaan dewasa, begitu pula pemasakan seksualitas mempengaruhi tingkah laku remaja dan tingkah laku keliling terhadapnya.
Ada 3 kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak wanita yaitu dalam hal:
1)      kriteria pemasakan seksual
menarche atau haid merupakan tanda permulaan pubertas ini merupakan ukuran yang baik karena merupakan salah satu ciri kemasakan seksual yang pokok yaitu suatu disposisi untuk konsepsi (hamil) dan melahirkan.
2)      permulaan pemasakan seksual
pada anak wanita kira-kira 2 tahun lebih dahulu mulainya dari pada laki-laki,seperti halnya  juga percepatan pertumbuhan.
3)      urutan gejala pemasakan
pada anak wanita mengalami menarche atau haid pada usia kurang lebih 15 sampai 16 tahun anak laki-laki mengalami perubahan suara,baik laki-laki atau wanita tenggorok mulai membesar yang mengakibatkan pita suara menjadi lebih panjang.suara anak laki-laki menjadi agak berat karena pertumbuhan anatomic yang lebih mendahului penyusunan urat saraf.
Lebih penting pemasakan bioseksual adalah aspek psikososialnya dari pada perkembangan seksual yaitu tingkah laku.ia belajar membaca dan menulis,bila susunan otot-otot dan otak sudah cukup berkembang.

4.      Perkembangan sosial remaja
Percepatan perkembangan masa remaja yang berhubungan dengan pemasakan seksualitas,juga merupakan salah satu dari perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Pada usia 5 atau 6 tahun nampak jelas adanya sifat-sifat jenis sekse atau tingkah laku yang khas bagi jenis seksenya
a)      Dorongan untuk berdiri sendiri
Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat adanya 2 macam gerak satu yaitu memisahkan diri dari orang tua dan yang lain menuju kearah teman-teman sebayanya.hal ini merupakan reaksi terhadap status interim anak remaja. Dalam masa remaja berusaha untuk melepaskan diri dari milieu orang tua dalam rangka untuk menemukan dirinya.Erikson( 1968 ) menamakan proses tersebut sebagai proses ego. Bila remaja tidak dapat menemui dan bergaul bersama teman-teman sebayanya dan hidup kesepian,ia akan memanipulasi penampilan mudanya yang membedakan penampilan anak-anak dan orang dewasa.

b)      Konformitas kelompok remaja
Ewert ( 1983 ) menyebutkan sebagai pemberian norma tingkah laku oleh kelompok teman (peers), norma-norma tadi sangat di tentukan oleh pemimpin kelompok itu meskipun norma norma tersebut  tidak merupakan norma-norma yang buruk, namun tetap bahaya bagi pembentukan remaja. Dia lebih mementingkan perannya sebagai anggota kelompok dari pada norma diri sendiri. Norma kelompok tadi berbeda sekali dengan norma yang dibawa remaja dari keluarga yang sudah dihayatinya karena sudah sejak kecil diajarkan oleh orang tua, konformitas kelompok ada hubungannya dengan kontrol eksternal.remaja yang control eksternalnya lebih peka akan berpengaruh terhadap kelompok.di dalam kelompok sering juga menimbulkan kesukaran bila pemimpin nonformal dalam kelas bertentangan dengan pemimpin formal atau gurunya.kelompok remaja mempunyai lapangan sendiri terutama dalam waktu luang yang dapat  memberikan kebebasan untuk bertindak sesuai dengan dirinya sendiri.

c)      Remaja dalam waktu luang
Brighbill ( 1966 ) menanamkan waktu luang remaja(waktu pribadi) sebagai suatu tantangan karena karena waktu tersebut merupakan waktu untuk bebas bagi seseorang. Hal yang dapat dicatat adalah bahwa remaja mengalami lebih banyak kesukaran dalam memanfaatkan waktu luangnya itu dari pada anak-anak, pengisian waktu luang  dengan cara yang sesuai untuk remaja,mash merupakan kebanyakan masalah bagi kebanyakan remaja,kebosanan segan untuk melakukan apa saja merupakan fenomena yang sering kita jumpai ( Knoers, 1966,Oerter, 1981). Hal ini sering dinilai negatif sebagai tanda disintegrasi dalam diri remaja. Banyak remaja menyukai olah raga, disitu remaja dapat menunjukan origenalitasnya karena ia tingkatan yang hampir professional. Di negri Indonesia remaja atau generasi muda merupakan peranan yang sangat penting. Semangat yang cukup tinggi untuk mencapai suatu ideal yang tertentu dengan kerja yang tanpa pamrih,dapat membuat remaja menghasilkan prestasi yang baik.
5.      Remaja dalam sekolah
Terutama dikota-kota Indonesia masa remaja masih merupakan masa belajar disekolah .hal ini berlaku bagi pemula masa tersebut. Di desa-desa terutama dipelosok-pelosok masih juga dijumpai banyak anak remaja yang sudah tidak sekolah meskipun mereka pada umumnya menikmati pendidikan sekolah dasar.sesudah sekolah dasar mereka membantu orang tuanya disawah atau diladang, banyak yang mengirimkan anaknya ke kota dan berbondong-bondong untuk melanjutkan pelajarannya di Perguruan Tinggi
Sedangkan remaja dikota dari keluarga terpelajar biasanya diharapkan (oleh orang tuanya) untuk melanjutkan sekolah di Perguruan Tinggi.Bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan mereka berusaha untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

Rasanya sekolah masih banyak kekurangan dalam hal itu seperti dilihat pada masalah motifasi yang merupakan problematic pokok dalam sekolah.masa sekolah yang semakin lama memperlebar jarak antara dunia orang dewasa dan dunia orang muda (husen, 1977) 

No comments:

Post a Comment