Tuesday, November 26, 2013

RESUM BUKU
Nama: Misbakhul Anam
Nim: 124411031
Reverensi: Siti Rahayu Haditono.PsikologiPerkembangan:pengantar dalam berbagai bagianya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.2002 .hlm. 258-288.

puasa



Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: fiqih
Dosen Pengampu: Dr.Muhyar fanani.M.ag




Disusunoleh:
Misbahul Anam (124411031)

FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013



I.                    PENDAHULUAN
Puasamerupakan suatu kewajiban bagi umat muslim dalam firman Allah:
$ygƒr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä|=ÏGä.ãNà6øn=tæãP$uÅ_Á9$#$yJx.|=ÏGä.n?tãšúïÏ%©!$#`ÏBöNà6Î=ö7s%öNä3ª=yès9tbqà)­Gs?ÇÊÑÌÈ
Artinya: “Hai orang orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(QS.Al-Baqarah:183).
Rasulullah SAW menegaskan puasa adalah untuk Allah dan hanya dia sendiri yang akan mengganjarnya. Karena harus dijalani dengan penuh keimanan dan kesadaran sehingga ada kelayakan berharap dapat mengembalikan diri pada kondisi awal kejadian yang suci dan mencapai jenjang puncak kemanusiaan(takwa).
Dengan puasa seorang muslim bias menundukkan rasa lapar dan Dahaga, serta selalu ingat pada kesulitan dan kelaparan yang dialami kaum miskin. Puasa juga mempersempit jalan setan kepada seorang hamba yaitu mempersempit aliran makanan dan minuman ketubuhnya.
Jadi puasa itu laksana tali kendali bagi orang-orang yang bertakwa.

II.                 RUMUSAN MASALAH
a.       Pengertian puasa
b.      Dasar hukum puasa
c.       Hal yang membatalkan puasa
d.      Hakikat puasa

tafsir ayat-ayat sufistik

Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: Tafsir Ayat-Ayat Sufistik
Dosen Pengampu: Dr.H.Hasyim Muhamad.Mag




Disusun oleh:
Misbahul Anam (124411031)

FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013



I.                   PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Manusia merasa sukar menerima keadaan-keadaanyang biasa menimpa dirinya, seperti:kemiskinan, kerugian,kehilangan barang,pangkat,kedudukan, kematian dan lain-lain yang dapat mengurangi kesenangan. Yang dapat bertahan dalam kesukaran-kesukaran seperti itu hanyalah orang yang mempunyai sifat Ridha artinya rela menerima apa yang telah ditentukan dan ditakdirkan tuhan kepadanya, rela berjuang dijalan Allah,rela menghadapi kesukaran dan sebagainya.
Orang yang memiliki sifat ridha itu tidak mudah bimbang atau kecewa atas pengorbanan yang dialaminya,dan tidak pernah menyesal dalam hidup kekurangan.
B.     RUMUSAN MASALAH
A.     Definisi Ridho
B.     Ayat yang mendasari
C.     Keutamaan ridho