Tuesday, November 26, 2013

tafsir ayat-ayat sufistik

Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: Tafsir Ayat-Ayat Sufistik
Dosen Pengampu: Dr.H.Hasyim Muhamad.Mag




Disusun oleh:
Misbahul Anam (124411031)

FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013



I.                   PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Manusia merasa sukar menerima keadaan-keadaanyang biasa menimpa dirinya, seperti:kemiskinan, kerugian,kehilangan barang,pangkat,kedudukan, kematian dan lain-lain yang dapat mengurangi kesenangan. Yang dapat bertahan dalam kesukaran-kesukaran seperti itu hanyalah orang yang mempunyai sifat Ridha artinya rela menerima apa yang telah ditentukan dan ditakdirkan tuhan kepadanya, rela berjuang dijalan Allah,rela menghadapi kesukaran dan sebagainya.
Orang yang memiliki sifat ridha itu tidak mudah bimbang atau kecewa atas pengorbanan yang dialaminya,dan tidak pernah menyesal dalam hidup kekurangan.
B.     RUMUSAN MASALAH
A.     Definisi Ridho
B.     Ayat yang mendasari
C.     Keutamaan ridho











II.                PEMBAHASAN
A.     Definisi Ridho
Orang-orang yang telah memiliki sifat “ridha” itu, tidak mudah bimbang atau kecewa atas pengorbanan yang dialamnya, tidak merasa menyesal dalam hidup kekurangan., tidak iri hati atas kelebihan-kelebihan yang telah didapatkan orang lain, karena mereka kuat berpegang kepada aqidah-iman kepada Qadha dan Qadar yang semua itu dari Tuhan.[1]
Ridho itu adalah salah satu dari buah (hasil) kecintaan. Dan itu termasuk yang tertinggi derajat orang-orang al-muqarabin. Dan hakikatnya itu kabur pada kebanyakan orang.dan apa yang masuk kepadanya, dari penyerupaan dan ketidak jelasan itu tersingkap, selain bagi orang yang telah dianugrahkan oleh Allah Ta’ala ilmu penta’wilan.[2]
B.     Ayat yang mendasari
öqs9ur óOßg¯Rr& (#qàÊu !$tB ÞOßg9s?#uä ª!$# ¼ã&è!qßuur (#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# $oYŠÏ?÷sãy ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù ÿ¼ã&è!qßuur
 !$¯RÎ) n<Î) «!$# šcqç6Ïîºu ÇÎÒÈ  
59. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).
Seandainya mereka bersenang hati dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka berupa berupa rampasan perang maupun selain, dan mereka bersenang hati dengan pembagian-pembagian yang dilakukan oleh Rasul, mereka berkata: “ Allah akan memberikan kecukupan kepada kami dan akan memberikan keutamaan-keutamaanya dan bahwa kami adalah orang yang mencintai Allah.” Sebab sebab turunya ayat ini, diriwayatkan oleh al-Bukhari dan an-nasa’i dari Abu said, Katanya: “ketika Nabi memberikan zakat, datanglah dzulkhuwaisirah at-tamimi, seraya berucap: ‘berlakulah adil wahai Rasulullah’. Celakalah kamu, siapa lagi yang berlaku adil kalau aku tidak adil.’ Umar berkata: izinkanlah wahai Rasulullah aku akan memancung leher orang ini.’ Rasulullah bersabda: ‘biarkanlah dia karena dia mempunyai teman-teman yang shalatnya lebih baik dari pada shalat-shalatmu dan puasanya lebih baik daripada puasa-puasamu.[3]
C.     Keutamaan ridho
Dalam Firman Allah ta’ala
ôMèdät!#ty_ yZÏã öNÍkÍh5u àM»¨Zy_ 5bôtã ̍øgrB `ÏB $uhÏGøtrB ㍻pk÷XF{$# tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù #Ytr& ( zÓÅ̧ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊuur çm÷Ztã 4 y7Ï9ºsŒ ô`yJÏ9 zÓÅ´yz ¼çm­u ÇÑÈ 
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya  sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Balasan dari mereka disisi tuhan pemelihara dan pembimbing  mereka ialah surga-surga adn yang senantiasa mengalir dibawah pepohonan dan istana-istananya sungai sungai satu orang memperoleh satu atau beberapa surga : mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka yakni menerima amal dan pengabdian mereka serta memberinya ganjaran yang memuaskan dan merekapun Ridha kepadanya atas ganjaran yang diberikannya itu. Yang demikian adalah ganjaran bagi orang-orang yang takut lagi kagum kepada tuhannya. Sementara ulama berpendapat bahwa Ridha seorang hamba terhadap tuhan adalah bahwa hatinya tidak merasa keruh atau tidak enak menerima ketetapan allah, apapun bentuknya . sementara ridha Allah terhadap hambanya tercermin dalam keberadaan hamba itu ditempat dan situasi dikehendaki Allah.[4]Allah Ridha terhadap mereka yakni Allah Ridha terhadap perbuatan yang mereka lakukan begitulah yang ditafsirkan oleh ibnu Abbas..dan merekapun Ridha kepadanya. Yakni mereka ridha dengan pahala dan ganjaran yang diberikan oleh Allah kepada mereka.[5]



ö@yd âä!#ty_ Ç`»|¡ômM}$# žwÎ) ß`»|¡ômM}$# ÇÏÉÈ  
60. tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

Menurut Ayat Ini kenikmatan yang diraih oleh penghuni surga yaitu kebaikan terutama Ridha  yaitu Anugrah besar bagi hambanya yang rela.[6]
Prinsip Umum ganjaran ilahi sekaligus sebab perolehan surga itu.yakni bahwa tidak ada balasan amal-amal kebaikan kecuali anugerah ilahi yang berupa kebaikan.[7] Dan kebaikan tingkat tinggi ialah ridho Allah terhadap hamba-hambaNya. Dia memperoleh pahala keridhoan Allah SWT buat hambanya.
                               

III.             KESIMPULAN
Devinisi ridha (rela) adalah senang atau kecintaan terhadap Allah,orang tua dan sebagainya.ayat yang mendasari ridha itu banyak salah satunya adalah surat At-Taubah Ayat 59, yaitu menjelaskan Ridha Allah terhadap Rasulnya ababun nuzul surat ini adalah tentang keributan membagi zakat yang dilakukan oleh seorang yang menganggap rasulullah Saw tidak adil. keutamaan Ridha antara lain dalam surat albayinah ayat 8 yaitu seorang hamba yang ridho kepada Allah maka ia akan membalas dengan surga-surga adn yang senantiasa mengalir dibawah pepohonan dan istana-istananya sungai sungai satu orang memperoleh satu atau beberapa surga : mereka kekal didalamnya selama-lamanya.
IV.              PENUTUP
Demikian makalah yang kami paparkan apabila ada kesalahan itu memang dari kami apabila ada kebenaran itu Dari Allah, jika ada kesalahan format penulisan dan sebagainya kami juga minta maaf sebanyak banyaknya,semoga makalah yang kami paparkan ini dapat bermanfaat untuk kita semuanya,amin.

DAFTAR PUSTAKA
M. Quraish Shihab. Tafsir al_Misbah.cet1.( Jakarta: lentera Hati.2003)
Syaikh omam AlQurthubi; penerjemah,dudi roshidi dan fathurahman.tafsir Al_Qurthubi.jil.20. (Jakarta:PUSTAKA AZZAM..2002)
Tueku muhammad hasbi Ash-shiddieqy.tafsir al_qur’anul majid an_nur. (Jakarta: cakrawala.2011)
M. Quraish Shihab. Al_lubab.( Jakarta: lentera Hati.2012)




[1] Mustafa zahri.kunci memahami tasawwuf.surabaya:PT BINA ILMU OFFSET.1979.
[3] Tueku muhammad hasbi Ash-shiddieqy.tafsir al_qur’anul majid an_nur. Jakarta: cakrawala.2011.hlm.279.
[4] M. Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah. Jakarta: lentera Hati.2003..hlm.448.
[5] Syaikh omam AlQurthubi; penerjemah,dudi roshidi dan fathurahman.tafsir Al­_Qurthubi.jil.20. Jakarta:PUSTAKA AZZAM.hlm.622-623.
[6] ibid. Quraish shihab.hlm.323.
[7] M. Quraish Shihab. Al_lubab. Jakarta: lentera Hati.2012..hlm.142.

No comments:

Post a Comment