Tuesday, November 26, 2013

puasa



Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: fiqih
Dosen Pengampu: Dr.Muhyar fanani.M.ag




Disusunoleh:
Misbahul Anam (124411031)

FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013



I.                    PENDAHULUAN
Puasamerupakan suatu kewajiban bagi umat muslim dalam firman Allah:
$ygƒr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä|=ÏGä.ãNà6øn=tæãP$uÅ_Á9$#$yJx.|=ÏGä.n?tãšúïÏ%©!$#`ÏBöNà6Î=ö7s%öNä3ª=yès9tbqà)­Gs?ÇÊÑÌÈ
Artinya: “Hai orang orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(QS.Al-Baqarah:183).
Rasulullah SAW menegaskan puasa adalah untuk Allah dan hanya dia sendiri yang akan mengganjarnya. Karena harus dijalani dengan penuh keimanan dan kesadaran sehingga ada kelayakan berharap dapat mengembalikan diri pada kondisi awal kejadian yang suci dan mencapai jenjang puncak kemanusiaan(takwa).
Dengan puasa seorang muslim bias menundukkan rasa lapar dan Dahaga, serta selalu ingat pada kesulitan dan kelaparan yang dialami kaum miskin. Puasa juga mempersempit jalan setan kepada seorang hamba yaitu mempersempit aliran makanan dan minuman ketubuhnya.
Jadi puasa itu laksana tali kendali bagi orang-orang yang bertakwa.

II.                 RUMUSAN MASALAH
a.       Pengertian puasa
b.      Dasar hukum puasa
c.       Hal yang membatalkan puasa
d.      Hakikat puasa



III.               PEMBAHASAN
a.       Pengertian puasa
Puasa yang juga dikenal dengan sebutan “shiyam” atau “shaum” berasal dari bahasa arab yaitu berpetang atau menahan diri dari sesuatu, dalam pengertian lughawi “tidak bicara dengan orang lain atau berpantang bicara” dalam firman Allah.
þÍ<qà)sùÎoTÎ)ßNöxtRÇ`»uH÷q§=Ï9$YBöq|¹ô`n=sùzNÏk=Ÿ2é&uQöquø9$#$|Å¡SÎ)ÇËÏÈ
Artinya:… maka katakanlah (hai Maryam),sesungguhnya aku bernadzar berpuasa untuk Tuhan yang maha pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun hari ini.[1]
Orang yang benar-benar puasa adalah orang yang puasa             segenap anggota badanya dari melakukan perbuatan dosa:lisanya berpuasa dari dusta,kekejian,dan mengada-ada.perutnya berpuasa dari makan dan minum,kemaluanya berpuasa dari bersenggama dalam hadits telah disebutkan yang artinya
            Dari Abu hurairah r.a dari nabi SAW, bliau bersabda, “….bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih wangi di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.”(HR.Mutafaqun ‘Alaih).[2]
b.      Dasar hukum puasa
1)      Puasa wajib
Puasa ramadhan merupakan salah satu puasa wajib, karena Dibulan ramadhan pernuh keberkahan pintu neraka ditutup dan pintu surge dibuka, Dari Abu Hurairah R.A berkata, “ Rasulullah SAW,bersabda, ‘ Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka,sedang pintu-pintu neraka ditutup dan setan setan dibelenggu.”’(HR Muttafaqun alaih).[3]
Umat muslim wajib berpuasa karena iman dan mengharap pahala Allah,tidak karena riya’,sumah(agar didengar orang),ikut-ikutan orang,toleransi kepada keluarga masyarakat atau tempat tinggal. Jadi yang memotifasi berpuasa hendaknya karena iman kepada Allah.[4]
Puasa Nazar ialah puasa untuk memenuhi  janji manusia kepada Allah SWT kerana menghargai nikmat yang diterima atau mendapat hajat yang dicita. Janji ini wajib ditunaikan. Nazar mewajibkan atas diri sendiri untuk melakukan sesuatu ibadah untuk Allah SWT yang asal hukumnya tidak wajib.[5]
2)      Puasa sunah
Sebaik baik puasa sunah adalah puasa yang dilakukan Rasulullah. Tak ada puasa sunah yang sering beliau lakukan selain bulan sya’ban,beliaupun berpuasa di hari-hari tertentu dibulan itu (dan beliau senantiasa menjaga puasa senin dan kamis).
Ibnu Abbas berkata. “Rasulullah Saw,tidak meninggalkan puasa pada hari purnama (ayyam al  biidh), baik ketika menetap maupun dalam keadaan musyafir.”(HR. an-Nasa’i).[6]
Adapun dibulan dzulhijah,masih diperdepatkan apakah beliau puasa atau tidak, tapi unyuk puasa pada enam hari dibulan syawal,adalah syahih dalilnya.beliau bersabda. “Berpuasalah padanya ditambah dengan puasa Ramadhan adalah sama nilainya dengan berpuasa sepanjang tahun.” Nabi Saw. Juga sangat menjaga puasa pada hari Asyura (10 Muharram). Bahkan lebih dari puasa dihari-hari yang lain. “Barang siapa yang mau berpuasa (asyura) maka berpuasalah hari itu, dan siapakah yang mau meninggalkannya, maka tinggalkanlah.”(HR. Bukhari).[7]
Nabi Saw melarang berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang sedang wukuf di Arafah.sedang kepada yang  tidak wukuf beliau bersabda. “Berpuasalah pada hari Arafah, saya berharap kepada Allah agar dihapuskan dosa-dosa setahun sebelum dan setahun sesudanya.”(HR.Muslim).[8]



c.       Hal yang membatalkan puasa
·        Masuk cairan kedalam kerongkongan, baik lewat hidung atau telinga,seperti masuknya obat lewat hidung,atau dubur dan kubul atau meneteskan kedalam telinga
·        Air yang masuk ke kerongkongan karena terlalu dalam ketika berkumur dan menghirup air ketika berwudhu.
·        Keluar air mani karena berpikir(jimak),atau mencium,atau bercumbu atau sebab lainya, adapun keluar mani karena bermimpi tidak membatalkan puasa.
·        Muntah dengan sengaja. Adapun muntah dengan tidak sengaja tidak membatalkan saum.
·        Makan dan minum dan jimak karena dipaksa dan ia mengira masih malam (belum terbit fajar) dan ternyata fajar masih terbit.
·        Makan atau minum karena lupa kemudian tidak melanjutkan puasnya,menyangka bahwasanya tidak wajib untuk meneruskan puasanya.
·        Murtad.[9]

d.      Hakikat puasa
a)      Dalam segi agama
Tujuan berpuasa itu adalah menahan jiwa dari nafsu (syahwat) agar kita mencapai puncak kebahagiaan dan kesucian hidup yang abadi. Dengan puasa seorang muslim  dapat menunjukkan lapar dan dahaga,selalu ingat pada kesulitan dan kelaparan yang dialami kaum miskin. Puasa juga mempersempit jalan jalan setan pada seorang hamba,yaitu dengan cara mempersempit aliran makanan dan minuman ke tubuhnya. Orang puasa tidak melakukan sesuatu melainkan meninggalkan syahwatnya(kesenangan nafsunya). Dengan puasa ia meninggalkan sesuatu yang dicintainya,semata karena cintanya kepada Allah.
Puasa juga merupakan hubungan rahasia antara seorang hamba kepada tuhanya. Orang lain  tidak tahu akan tahu kalau orang yang berpuasa itu melakukanya semata karena Allah Ta’ala.[10]
b)      Dalam segi kesehatan
Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Berpuasalah kamu,niscaya kamu akan sehat.” Manfaat puasa bagi kesehatan,dapat dibuktikan secara empris ilmiyah.meski harus menahan makan dan minum sekitar 12-14 jam.sebagai contoh penderita maag kelaparan,maagnya kambuh. Namun mereka yang berpuasa dengan ikhlas, tak selalu menyebabkan kambuhnya penyakit maag yang diderita.
Apabila orang lapar,perutnya akan memberikan refleks keotak secara fisiologis. Dengan adanya pemberitahuan dalam perut, otakpun memerintahkan kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim pencernaan. Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan.[11]
Selain hukumnya wajib bagi orang islam ibadah puasa juga dapat sebagai latihan agar mampu mengendalikan diri mampu menyesuaikan diri serta sabar dalam dorongan impuls-impuls agresifitas yang dating dari dari dalam diri. “ini merupakan salah satu hikmah puasa dibidang kesehatan jiwa.” Kata Dr.dr.H. Dadang hawari(1995).dalam diri manusia terdapat dorongan/impuls-impulsagresifitas dan bentuknya bermacam-macam,seperti agresif dalam arti emosional, contohnya mengeluarkan kata-kata kasar tidak senonoh dan menyakitkan hati.[12]




IV.              KESIMPULAN
Puasa berasal dari kata “shaum” yang artinya menahan. Sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dari makan dan minum serta dari berbuat maksiat.
Dasar hukum puasa yaitu untuk puasa wajib adalah seperti puasa di bulan yang penuh berkah yaitu bulan ramadhan, puasa nazar puasa untuk memenuhi janji kepada Allah,sedangkan puasa sunah yaitu puasa dibulan sya’ban,puasa dihari senin dan kamis,puasa Arafah dan puasa asyura(muharam). Hal yang membatalkan puasa ada banyak salah satunya adalah murtad.Hakikat puasa ada 2 yaitu dalam segi keagamaan dan dalam segi kesehatan.

V.                 PENUTUP
Demikian makalah yang kami paparkan apabila ada kesalahan dalam penulisan,format penulisan dan sebagainya kami minta maaf sebanyak banyaknya,semoga makalah yang kami paparkan ini dapat bermanfaat untuk kita semuanya,amin.







DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an dan terjemahanya
Terjemahan Shohih bukhori dan sohih muslim
Aramly syamsu,Indra laksana. Tuntunan ibadah cara Nabi saw.(Bandung:syamil Qur’an.2001)
Al-jauziyah,Ibnu Qoyyim. Mukhtashar zaadul ma’ad. (Jakarta:akbar media eka sarana.2008)
Musbikin Imam.Rahasia puasa bagi kesehatan fisik dan psikis. (Yogyakarta:pustaka pelajar.2004)
http://ms.wikipedia.org/wiki/Nazar. Diunduh pada tanggal 9 oktober 2013




[1] Q.S Maryam ayat 26
[2] Sahih bukhari No. 6939 dan sahih muslim no.1946.
[3] Sahih bukhari no.3035 dan sahih muslim no.1793
[4] Syamsu Arramly,Indra laksana,Dkk. Tuntunan praktis ibadah cara Nabi SAW. Bandung: Syaamil Qur’an. Hlm.1.
[5]http://ms.wikipedia.org/wiki/Nazar. Diunduh pada tanggal 9 oktober 2013
[6] HR.Nasa’I dengan sanad hasan.
[7] HR. Tirmidzi,dan Ia mengatakan :hadits ini hasan
[8] HR. Bukhari Muslim
[9] Ibid.hlm.9-10.
[10] Ibnu Qayim al-Jauziyah.mukhtashar zaadul maad. Jakarta: akbar media eka sarana.2008.hlm.71.
[11] Imam musbikin.rahasia puasa bagi kesehatan fisik dan psikis. Jakarta:pustaka pelajar.2004.hlm.16-17.
[12] Ibid.hlm.39.

No comments:

Post a Comment