Wednesday, December 4, 2013

iri hati terhadap kesuksesan orang




Dalam surat an-Nisa' Ayat 32:

Ÿwur (#öq¨YyJtGs? $tB Ÿ@žÒsù ª!$# ¾ÏmÎ/ öNä3ŸÒ÷èt/ 4n?tã <Ù÷èt/ 4 ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB (#qç6|¡oKò2$# ( Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ŠÅÁtR $®ÿÊeE tû÷ù|¡tGø.$# 4 (#qè=t«óur ©!$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ¨bÎ) ©!$# šc%Ÿ2 Èe@ä3Î/ >äó_x« $VJŠÎ=tã ÇÌËÈ  

 “Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kalian lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki- laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bagian dari ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia- Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
A. Makna Mufrodat
-At-Tamanna: Angan- angan dapat mencapai perkara yang sangat diinginkan ; bisikan jiwa terhadap apa yang ada dan tidak ada.
مِنْ فَضْلِهِ -Min fadlih: Kebaikan dan nikmat-Nya yang berlimpah ruah.[1]
Muqadimah :
Keinginan dalam berangan- angan memperoleh sesuatu, seringkali menimbulkan iri hati dan mendorong seseorang melakukan pelanggaran, apalagi jika yang bersangkutan membandingkan dirinya dengan orang lain. Inilah yang dapat melahirkan persaingan yang tidak sehat yang mengantar kepada penyimpangan dan agresi, kezaliman, serta aneka dosa besar.[2]
B. Asbabun Nuzul
Pada suatu waktu Ummi Salamah berkata:”Kaum laki- laki datang dari peperangan, sedangkan kai tidak. Kami hanya mendapatkan separuh dari bagian laki-laki dalam masalah harta warisan”. Sehubungan dengan itu turunlah ayat ke-32 sebagai teguran agar kaum wanita tidak merasa iri hati terhadap apa yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Kecuali itu diturunkan pula ayat ke-33 dari surat Al-Ahzab yang berbunyi  innal muslimiina wal muslimati . . . . . .=Sesungguhnya orang- orang muslim laki- laki dan perempuan  . . . . –sampai akhir ayat, sebagai penjelasan bahwa sesungguhnya Allah Swt tidak membeda- bedakan antar kaum wanita dan kaum laki- laki dalam mendapt ampunan dari sisi-Nya serta pahala. Mereka akan sama- sama mendapatkan ampunan dan pahala yang agung dari sisi-Nya. (H.R. Tirmidzi dan Hakim dari Ummi Salamah).[3]
C. Tafsir Ayat
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ
Allah telah membebani kaum lelaki dan wanita dengan berbagai pekerjaan. Masing- masing keduanya tidak boleh iri terhadap apa yang telah dikhususkan bagi yang lainnya. Allah telah mengkhususkan pekerjaan- pekerjaan rumah bagi kaum wanita dan pekerjaan- pekerjaan berat di luar rumah bagi kaum lelaki, agar masing- masing dapat menekuni pekerjaannya sendiri dan mengerjakan kewajibannya dengan ikhlas.
Hendaknya masing- masing memohon pertolongan dan kekuatan kepada Rabb-nya dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya., dan jangan iri hati terhadap apa yang dibebankan kepada pihak lain. Termasuk kedalam larangan ini adalah iri hati terhadap segala perkara yang sifatnya khilqiyyah (ciptaan).. separti akal, keindahan, karena tidak ada gunanya iri hati terhadapnya bagi orang yang tidak diberi hal itu. Tidak termasuk kedalam larangan ini adalah perkara- perkara yang menyangkut mata pencarian, karena seseorang diuji untuk melihat apa yang telah diperoleh orang lain, lalu berangan- angan seperti dia, atau lebih baik dari padanya.dengan berusah dan bersungguh- sungguh.
Ringkasnya Allah Ta’ala meminta kita agar mengalihkan pandangan kepada apa yang ada dalam kemampuan kita, bukan ada pada apa yang berada diluar kemampuan kita. Sesungguhnya keutamaan terletak pada usaha dan kerja. Oleh karena itu, janganlah kalian berangan- angan sesuatu tanpa usaha dan kerja kalian. Demikian dikatakan oleh Muhammad Abduh.
Dalam memenuhi segala tuntutannya, hendaknya seorang muslim bersandar kepada potensi- potensi dan kekuatan- kekuatannya dengan bersungguh- sungguh sambil mengharap karunia Allah dalam perkara- perkara yang tidak dapat dicapai dengan usahanya.
Ikrimah meriwayatkan, bahwa kaum wanita meminta agar mereka diizinkan berperang. Mereka berkata, “kami ingin agar Allah mengizinkan kami berperang, sehingga kami mendapatkan bagian pahala seperti yang di oleh kaum laki- laki.Maka turunlah ayat:
 وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ



Yakni janganlah kalian berangan- angan bagian orang lain, dan janganlah iri hati terhadapp orang- orang yang diberi kelebihan atas kalian, kemudian mohonlah kepada Allah agar Dia memberi karunia dan nikmat-Nya, karena perbendaharaannya penuh dan tidak akan pernah habis. Diriwayatkan bahwa Nabi bersabda:
Mohonlah ampun kepada Allah dari karunia-Nya, karena Allah menyukai untuk dimohon, dan sesungguhnya diantara ibadah yang paling utama adalah menantikan datangnya kelapangan”.
إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا



Dengan demikian, Allah melebihkan sebagian manusia atas sebagian yang lain sesuai dengan tingkatan kesiapan mereka dan perbedaan kesanggupan mereka didalam mengetahui kesanggupan mereka dalam menggeluti kehidupan. Selagi orang- orang  yang bekerja memohon tambahan kepada-Nya, maka dia akan tetap menurunkan kemurahan dan karunia-Nya kepada mereka, yang dengan iyu mereka menjadi lebih dibanding dengan orang- orang yang malas. Demikianlah, hingga perbedaan karunia di antara manusia benar- benar sangat jauh. Hampir- hampir perbedaan antar bangsa- bangsa lebih jauh dibanding perbedaan antar sebagian hewan dan sebagian manusia.
v    Pengertian secara umum
Dalam ayat ini Allah melarang berangan- angan (iri hati), agar perbuatan- perbuatan batin mereka suci, sehingga batin serasi dengan lahir. Oleh karena itu berangan- angan bisa menjurus kepada perbuatan “memakan”, dan “memakan” bisa menjurus kepada pembunuhan. Maka Allah melarang berangan- angan itu,karena barang siapa menggembala disekitar batas, hampir- hampir akan masuk kedalamnya.
D. Nilai Moral yang Terkandung
Allah menganugerahkan kepada setiap orang dan jenis apa yang terbaik untuknya, guna melaksanakan fungsi dan misinya dalam hidup ini. Karena itu jangan berangan- angan memperoleh sesuatu yang mustahil. Atau berangan- angan yang membuahkan iri hati dan dengki, serta penyesalan.Disini dianjurkan agar meminta  pada Allah kiranya yang kamu inginkan kiranya yang Maha Kuasa menganugerahkan sebagian dari karunianya. Dan arahkan harapan dan keinginanmu hanya pada-Nya. Janganlah berangan- angan apalagi iri hati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk harapan dan keinginan kamu, demikian juga angan- angan dan iri hati kamu.

Betapapun ayat ini telah meletakkan neraca keadilan bagi lelaki dan perempuan,bahwa masing- masing keistimewaan dan hak sesuai dengan usaha mereka. Apa yang ditetapkan dalam ayat ini sungguh bertolak belakang dengan apa yang dialami oleh wanita sebelum, saat, dan bahkan sesudah datangnya Islam.



[1] Musthafa al-Maraghi,Tejemah Tafsir Al-Maraghi vol.2 (Semarang: Toha Putra,1993),Hlm.34-38

[2]M.Quraisy Shihab, Tafsir Al- Misbah,(Jakarta:Lentera Hati,2006),Hlm.416

No comments:

Post a Comment