Tuesday, January 28, 2014

arti penting dan ciri-ciri perilaku belajar

Arti Penting Belajar Dan Ciri-ciri Perilaku Belajar
Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata Kuliah: Psikologi umum
DosenPengampu: Prof.Dr.H.Abdullah Hadziq.MA



Disusunoleh:
Misbahul Anam (124411031)

FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013



I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Sebagai suatu proses belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi belajar dan psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar maka bagian riset dan eksperimen psikologi belajar pundi arahkan pada proses tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam menganai proses perubahan manusia itu.
Psikologi mengkonsumsikan bahwa belajar terjadi melalui lima panca indra. Belajar diperoleh dari luardiri kita, dengan indra-indra yang membawa informasi kepada otak. Sebagaimana dalam wilayah psikologi lainya, terdapat gambaran yang berlainan.
Proses pembelajaran pada umumnya terbatas pada tingkat pengenalan, pemahaman ,dan penerapan.Belajar bias dilakukan baik diformal maupun non formal baik melalui guru,keluarga, ataupun lingkungan atau masyarakat. Untuk hal anak berbakat metode pengjaranya biasanya ada beberapa metode baik metode tingkat rendah ataupun tingkat tinggi,untuk siswa berbakat justru proses pemikiran yang tinggi inilah dapat merangsang dan menantang mereka untuk belajar, sesuai dengan potensi intelektual mereka.
Meskipunsecarateoritis, belajar dapat diartikan  sebagai  perubahan  tingkah laku ,namun tidak semua perubahan tingkah laku organism dapat dianggap belajar. Perubahan yang timbul karena proses belajar sudah tentu memiliki ciri –perwujudan yang khas.

B.     Rumusan masalah
a.       Arti penting belajar
b.      Devinisi belajar
c.       Karakteristik perilaku belajar
d.      Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar



II.                PEMBAHASAN
a.       Arti penting belajar

dalam kamus umum bahasa indonesia belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Perwujudan dari usaha adalah berupa kegiatan sehingga belajar merupakan suatu kegiatan.menurut kamus bahasa inggris ada 4 macam arti belajar, yaitu memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,mengingat,menguasai melalui pengelaman dan mendapatkan informasi atau menemukan. Jadi definisi belajar menurut 2 kamus tersebut terdapat 2 pokok belajar yaitu kegiatan dan penguasaan.[1]
Belajar adalah  key term (istilah kunci) yang paling fital dalam setiap usaha pendidikan ,sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.[2]
Apabila anda menganggap beberapa macam perilaku yang berbeda dapat istilahkan secara umum sebagai belajar, akan nampak bahwa pendefinisian belajar menjadi agak kabur karena didalamnya tercakup perilaku tersebut. Bandingkan antara belajar merasakan (sesuatu) dengan belajar psikologis sebelum ujian. Kegiatan yang disebutkan terahir ini melibatkan konsentrasi penerapan, dedikasi, dan frustasi, sedangkan pada kegiatan yang disebutkan yang pertama kiranya tidak perlu anda duduk dan mempelajari prinsip-prinsip persepsi dari berbagai buku. Dalam psikologi definisi belajar yang paling sering digunakan adsalah perubahan bahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman, belajar menyebabkan perubahan perilaku. [3]

b.      Devinisi belajar

Menurut Gagne(1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
1.      Perubahan perilaku
Belajar menyangkut perubahan dalam suatu orgasme. Hal ini berarti belajar membutuhkan waktu.dalam belajar ini selanjutnya, yang terjadi ialah perubahan perilaku dalam proses belajar, perubahan dalam sifat-sifat fisik, misalnya tinggi dan berat,tidak termasuk belajar. Demikian juga dalam kekuatan fisik ,misalnya kemampuan untuk mengangkat.
2.      Perubahan terbuka
Belajar yang kita simpulkan terjadi bila perilaku hewan-hewan,termasuk manusia, berubah. Perilaku menyangkut aksi atau tindakan.hal yang menjadi perilaku utama adalah verbal manusia sebab dari tindakan-tindakan menulis dan berbicara manusia, dapat kita tentukan perubahan-perubahan dalam perilaku yang terjadi. Perubahan dari “ba-ba” menjadi bapak.perilaku berbicara,menulis,bergerak dan lain-lainya memberi kesempatan pada kita untuk mempelajari perilaku berfikir, merasa, mengingat, memecahan masalah, berbuat kreatif, dan lainnya.[4]
3.      Belajar dan pengalaman
Komponen terahir dalam devinisi belajar adalah “sebagai suatu hasil pengalaman”. Istilah pengalaman membatasi macam-macam perubahan perilaku yang dapat dianggap mewakili belajar.
4.      Belajar dan kematangan
Proses lain yang menghasilkan perubahan perilaku, yang tidak termasuk belajar adalah kematangan. Perubahan perilaku yang disebabkan  oleh kematangan terjadi bila perilaku itu disebabkan oleh perubahan-perubahan yang berlangsung dalam proses pertumbuhan dan perkembangan organisme-organisme secara fisiologis. Berjalan dan berbicara berkembang dalam diri manusia pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh kematangan ini dari pada belajar.[5]
c.       Karakteristik perilaku belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai dengan ciri-ciri perubahan yang spesifik.Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:
1.      Perubahan intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan perubahan dalam dirinya, disamping perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari, ia juga diarahkan pada tercapainya perubahan tersebut. Anderson (1990) mencatat bahwa kesengajaan belajar itu tidak penting yang penting cara mengelola informasi yang diterima siswa pada waktu pembelajaran terjadi. Sebagai contoh, kebiasaan bersopan santun dimeja makan dan bertegursapa dengan orang lain seperti guru dan orang-orang di sekitar kita tanpa disengaja dan disadari.[6]
2.      Perubahan itu positif dan aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperoleh sesuatu yang baru (seperti pemahaman keterampilan baru) yang lebih baik dari pada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya bayi bias merangkang ketika setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
3.      Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajarbersifatefektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa.Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relative menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat diharapkan member manfaat yang luas misalnya ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam hal mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perubahan ini biasanya bersifat dinamis dan mendorong perubahan positif lainya. Contohnya: seorang siswa belajar menulis,maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan kalmiat lainya dalam bentuk tulisannya seperti membuat catatan,mangarang surat dan bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiyah.[7]

d.      Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
faktor-faktor dalam belajar dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
ü  faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut sebagai faktor individual,meliputi: faktor kematangan atau pertumbuhan,kecerdasan,latihan,motivasi,dan faktor pribadi
ü  Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut sebagai faktor sosial,meliputi:faktor keluarga atau keadaan rumah tangga,guru dan cara mengajar,lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motifasi sosial.

Dari Faktor faktor tersebut dapat kita diuraikan sebagai berikut
1.    Kematangan atau pertumbuhan
Kita tidak bisa melatih anak yang berumur 6 bulan untuk belajar nerjalan.andaipun dipaksa anak itu tidak akan sanggup untuk melakukannya.karena anak usia 6bulan otot-otot dan tulangnya masih lemah. Demikian pula kita tidak dapat mengajarkan ilmu pasti pada anak kelas tiga sekolah dasar, atau mengajarkan ilmu filsafat pada anak yang baru duduk dibangku SMA. Semua itu disebabkan oleh pertumbuhan mentalnya belum matang untuk pelajaran itu.[8]

2.    Kecerdasan/intelejensi
Disamping kematangan, dapat atau tidaknya seorang itu mempelajari dipengaruhi oleh kecerdasan.kenyataan menunjukan kepada kita,meskipun anak berumur 14 tahun keatas pada umumnya telah matang ilmu pasti,namun tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti.

3.    Latihan dan ulangan
Karena terlatih,karena seringkali mengulangi sesuatu,maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadi makin dikuasai  dan makin mendalam. Sebaliknya tanpa latihan dan mengulangi dapat menjadi hilang atau berkurang.makin timbul minat makin besar pula perhatianya sehingga memperbesar hasrat untuk mempelajari.

4.    Motifasi
Motif merupakan pendorong pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu.motif intrinsik dapat mendorong seseorang sehingga akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam ilmu pengetahuan tertentu.tak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik baiknya.jika tidak mengetahui betapapenting dan faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajarnya itu bagi dirinya.[9]

5.    Sifat sifat pribadi seseorang
Faktor pribadi seseorang turut pula memegang peranan dalam belajar tiap-tiap orangmempunyai sifat-sifat kepribadianya masing-masing yang berbeda antara seseorang dan lain. Sifat-sifat keperibadian itu sedikit banyaknya mempengaruhi  itu sampai manakah hasil belajarnya dapat dicapai.
6.    Keadaan keluarga
Ada keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selau diliputi oleh suasana tentram dan damai, ada pula yang sebaliknya, ada keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang terpelajar dan ada pula yang kurang pengetahuan. Ada keluarga yang bercita-cita tinggi  bagi anak-anaknya ada pula yang biasa saja. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai oleh anak-anak.[10]

7.    Guru dan cara mengajar
Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, dan bagaimana cara guru mengajar kepada anak didiknya. turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.

8.    Alat-alat pelajaran
Cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia disekolah. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat  dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah cara mengajarnya yang baik dari guru-gurunya,kecakapan guru dalam  menggunakan alat itu , akan mempermudah dan mempercepat belajar anak itu.

9.    Motifasi sosial
Karena belajar adalah suatu proses yang timbul dari dalam ,maka faktor motifasi memegang peranan pula. Jika guru ataupun orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak timbulah dalam diri anak-anak itu dorongan dan hasrat untuk belajarlebih baik, anak akan menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan pelajaran itu.

10.          Lingkungan dan kesempatan
Seorang anak dari keluarga yang baik, memiliki intelijensi yang baik,bersekolah disekolah yang keadaan guru-guru dan alat-alatnya baik belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor yang mempengaruhunya yaitu jarak antara rumah dan sekolah itu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga melelahkan. Banyak pula anak-anak yang belajar tidak baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat dari adanya kesempatan  yang disebabkan oleh kesibukan setiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatifserta faktor lain terjadi di luar kemampuanya.[11]










III.             KESIMPULAN
Pengertian belajar menurut kamus umum bahasa indonesia dan bahasa inggris dapat disimpulkan terdapat 2 pokok belajar yaitu kegiatan dan penguasaan, belajar merupakan kunci pendidikan. Definisi belajar ada 4 antara lain: Perubahan perilaku,perubahan terbuka,belajar dan pengalaman,belajar dan kematangan karakteristik belajar antara lain: Perubahan intensional, Perubahan itu positif dan aktif. Perubahan itu aktif dan fungsional. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut sebagai faktor individual,meliputi: faktor kematangan atau pertumbuhan,kecerdasan,latihan,motivasi,dan faktor pribadi, Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut sebagai faktor sosial,meliputi:faktor keluarga atau keadaan rumah tangga,guru dan cara mengajar,lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motifasi sosial.
                                 

IV.             PENUTUP
Demikian makalah yang kami paparkan apabila ada kesalahan dalam penulisan,format penulisan dan sebagainya kami minta maaf sebanyak banyaknya,semoga makalah yang kami paparkan ini dapat bermanfaat untuk kita semuanya,amin.







DAFTAR PUSTAKA
Syah.muhibbin.Psikologi belajar(Jakarta:Logos, 1999)
Soenardji.pengantar psikologi(Jakarta:Erlangga,1988)
Prawira. Purwa atmaja .psikologi pendidikan dalam perspektif baru (Jogjakarta:Ar_Ruzz media,2012)
Purwanto .galim,Mp.psikologi pendidikan(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,1992)
Dahar. Ratna Wilis .Teori-teori belajar dan pembelajaran (Jakarta:Erlangga,2011)




[1] Purwa atmaja prawira.psikologi pendidikan dalam perspektif baru. Jogjakarta:Ar-ruzz media.2012.hlm.223-224.
[2] Muhibbin syah.M.Ed. Psikologi belajar.Jakarta:Logos.1999. hlm.55.
[3] Dr. Soenardji.pengantar psikologi.Jakarta:Erlangga.1988.hlm.32.
[4] Prof. Dr. Ratna Wilis Dahar,M.SC. Teori-teori belajar dan pembelajaran.  Jakarta:Erlangga.2011.hlm.2.
[5] Ibid. Ratna Wilis Dahar.hlm.3
[6]Muhibbin Syah.Psikologibelajar.Jakarta:Logos, 1999. hlm.106.
[7] ibid. Muhibin syah.hlm.107.
[8] M.Ngalim Purwanto.psikologi pendidikan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.1992.hlm.102.
[9] Ibid. Ngalim purwanto.hlm.103
[10] Op.cit. Ngalim purwanto.hlm.104
[11] Op.cit. Ngalim purwanto.hlm.105.

No comments:

Post a Comment