Nama: Misbakhul Anam
Nim: 124411031
Reverensi: Siti
Rahayu Haditono.PsikologiPerkembangan:pengantar dalam berbagai bagianya. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.2002 .hlm. 258-288.
Masa Remaja Awal (Pubertas)
Batas usia remaja adalah masa diantara 12-21
tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal ,15 – 18 masa remaja
pertengahan,dan 18-12 tahun masa remaja akhir masa pubertas meliputi masa
remaja awal.
1.
Masa
remaja dan perkembanganya
Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas,ia tidak
termasuk golongan anak-anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan dewasa atau
golongan tua. Remaja belum mampu menguasai fungsi fisik maupun
psikisnya.ditinjau dari segi tersebut mereka masih golongan anak-anak,mereka harus menemukan tempat dalam
masyarakat.
Ausubel (1965) menyebutkan remaja ada pada status interim/sementara
waktu sebagai akibat dari posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan
sebagian diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya memberikan prestise
tertentu padanya status interim berhubungan dengan masa peralihan yang timbul
sesudah pemasakan seksual (pubertas).
Bagi usia 12-18 tahun tugas perkembanganya adalah;
-perkembangan aspek biologis
-menerima
peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri.
-mendapat
kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa yang lain
-mendapatkan
pandangan hidup sendiri
-merealisasi
suatu identitas dan dapat mengadakan partisipasi dalam kebudayaan pemuda
sendiri
Masa remaja sering disebut
adolesensi (Lat. Adolescere = adultus =menjadi dewasa atau dalam perkembangan
menjadi dewasa). Meskipun antara masa kanak-kanak dan masa remaja tidak
terdapat batas yang jelas, namun Nampak adanya suatu gejala yang tiba-tiba pada
permulaan remaja; yaitu gejala timbulnya seksualitas (genital), hingga masa
remaja ini atau setidak-tidaknya
permulaan masa tersebut juga disebut masa pubertas.
2.
Fase-fase
masa remaja: pubertas dan adolesensi
Dalam buku-buku
Angelsaksis (Hill/Monks 1977) maka istilah “pemuda” (youth) memperoleh arti
yang baru yaitu suatu masa peralihan antara masa remaja dan masa dewasa. Dalam
buku-buku tersebut dijumpai pemisah antara adolesensi (12-18 tahun) dan masa
pemuda ( 19-24 tahun) dalam buku ini tidak dijumpai seperti itu,
Pada umumnya
masa pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada anak laki-laki dan 11-15 tahun
pada anak wanita.jadi pemasakan seksual mudah terjadi sebelum masa
remaja.Prapubertas adalah periode sekitar kurang lebih 2 tahun sebelum
terjadinya pemasakan seksual yang sesungguhnya tetapi sudah terjadi
perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan beberapa pemasakan
kelenjar endokrin.Zat-zat yang dikeluarkan disebut hormone. Hormon-hormon tadi
memberikan stimulasi pada badan anak sedemikian rupa,sehingga anak merasakan
rangsangan-rangsangan tertentu, suatu rangsangan hormonal yang menjadikan rasa
tidak tenang dalam diri anak, suatu rasa yang belum pernah dialami sebelumnya,
yang tidak dimengertinya dan yang mengakhiri tahun kanak-kanak yang menyenangkan.
Menurut
Remplein krisis remaja adalah suatu masa dengan gejala-gejala krisis yang
menunjukan adanya pembelokan dalam perkembangan,suatu kepekaan dan labilitas
yang meningkat.
3.
Perkembangan
fisik dan seksual masa puber
Pertumbuhan
fisik berhubungan dengan aspek-aspek anatomis maupun aspek-aspek fisiologis
seperti percepatan pertumbuhan serta pemasakan seksual,
Sedangkan kalau
ditinjau antara pertumbuhan psikososial dan pertumbuhan fisik,dapat nampak
bahwa perkrmbangan fisik memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan
psikososial jadi hubungan ”kausalitas” ini berjalan dari aspek fisik ke aspek
psikososial ( hill/monks )
a)
Percepatan
dan implikasi pada psikosial
Dalam pertumbuhan remaja maka fisik anak tumbuh menjadi
dewasa.Percepatan pertumbuhan badan ini yang terutama nampak sebagai
pertumbuhan panjang berlangsung terutama pada periode selama dua tahun. Periode
ini berlangsung antara 11 dan 13 tahun untuk anak wanita dengan permulaannya
kira-kira 1 tahun dan puncaknya pada usia 14 tahun. bila pertumbuhan pada anak
perempuan berhenti maka pertumbuhan laki-laki baru dimulai sungguh-sungguh.
Pertumbuhan selesai pada usia 13 tahun untuk wanita dan 15 tahun untuk
laki-laki.
Pertumbuhan badan anak menjelang dan selama masa remaja ini
menyebabkan pandangan masyarakat yang berbeda pula,kegagalan yang sering
dialami remaja dalam memenuhi tuntutan sosial ini menyebabkan frustasi dan
konflik batin pada remaja terutama bila tidak ada pengertian dari pihak orang
dewasa,hal ini merupakan salah satu sebab-sebab mengapa remaja lebih dekat
dengan teman teman sebayanya dari pada orang dewasa.
Sering terjadi penyimpangan dari bentuk badan khas wanita atau khas
laki-laki menimbulkan kegusaran batin yang cukup mendalam karena pada masa ini perhatian
remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Menurut hill dan monks
(1977,h.37) maka remaja sendiri merupakan slah satu penilai yang penting
terhadap badanya sendiri sebagai rangsang sosial.
b)
Perkembangan
seksualitas
Dipandang dari sudut psikososial memegang peranan penting sebagai
tanda-tanda perkembangan seksual, baik dari remaja itu sendiri maupun orang
lain,misalnya peubahan anak pada laki-laki merupakan tanda yang jelas bagi
pekembangan anak laki-laki kearah keadaan dewasa, begitu pula pemasakan
seksualitas mempengaruhi tingkah laku remaja dan tingkah laku keliling
terhadapnya.
Ada 3 kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak wanita
yaitu dalam hal:
1)
kriteria
pemasakan seksual
menarche
atau haid merupakan tanda permulaan pubertas ini merupakan ukuran yang baik
karena merupakan salah satu ciri kemasakan seksual yang pokok yaitu suatu
disposisi untuk konsepsi (hamil) dan melahirkan.
2)
permulaan
pemasakan seksual
pada
anak wanita kira-kira 2 tahun lebih dahulu mulainya dari pada laki-laki,seperti
halnya juga percepatan pertumbuhan.
3)
urutan
gejala pemasakan
pada
anak wanita mengalami menarche atau haid pada usia kurang lebih 15 sampai 16
tahun anak laki-laki mengalami perubahan suara,baik laki-laki atau wanita
tenggorok mulai membesar yang mengakibatkan pita suara menjadi lebih panjang.suara
anak laki-laki menjadi agak berat karena pertumbuhan anatomic yang lebih
mendahului penyusunan urat saraf.
Lebih penting
pemasakan bioseksual adalah aspek psikososialnya dari pada perkembangan seksual
yaitu tingkah laku.ia belajar membaca dan menulis,bila susunan otot-otot dan
otak sudah cukup berkembang.
4.
Perkembangan
sosial remaja
Percepatan perkembangan masa remaja yang berhubungan dengan
pemasakan seksualitas,juga merupakan salah satu dari perubahan dalam
perkembangan sosial remaja. Pada usia 5 atau 6 tahun nampak jelas adanya
sifat-sifat jenis sekse atau tingkah laku yang khas bagi jenis seksenya
a)
Dorongan
untuk berdiri sendiri
Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat adanya 2 macam gerak
satu yaitu memisahkan diri dari orang tua dan yang lain menuju kearah
teman-teman sebayanya.hal ini merupakan reaksi terhadap status interim anak
remaja. Dalam masa remaja berusaha untuk melepaskan diri dari milieu orang tua
dalam rangka untuk menemukan dirinya.Erikson( 1968 ) menamakan proses tersebut
sebagai proses ego. Bila remaja tidak dapat menemui dan bergaul bersama
teman-teman sebayanya dan hidup kesepian,ia akan memanipulasi penampilan
mudanya yang membedakan penampilan anak-anak dan orang dewasa.
b)
Konformitas
kelompok remaja
Ewert ( 1983 ) menyebutkan sebagai pemberian norma tingkah laku
oleh kelompok teman (peers), norma-norma tadi sangat di tentukan oleh pemimpin
kelompok itu meskipun norma norma tersebut
tidak merupakan norma-norma yang buruk, namun tetap bahaya bagi
pembentukan remaja. Dia lebih mementingkan perannya sebagai anggota kelompok
dari pada norma diri sendiri. Norma kelompok tadi berbeda sekali dengan norma
yang dibawa remaja dari keluarga yang sudah dihayatinya karena sudah sejak
kecil diajarkan oleh orang tua, konformitas kelompok ada hubungannya dengan
kontrol eksternal.remaja yang control eksternalnya lebih peka akan berpengaruh
terhadap kelompok.di dalam kelompok sering juga menimbulkan kesukaran bila
pemimpin nonformal dalam kelas bertentangan dengan pemimpin formal atau
gurunya.kelompok remaja mempunyai lapangan sendiri terutama dalam waktu luang
yang dapat memberikan kebebasan untuk
bertindak sesuai dengan dirinya sendiri.
c)
Remaja
dalam waktu luang
Brighbill ( 1966 ) menanamkan waktu luang remaja(waktu pribadi)
sebagai suatu tantangan karena karena waktu tersebut merupakan waktu untuk
bebas bagi seseorang. Hal yang dapat dicatat adalah bahwa remaja mengalami
lebih banyak kesukaran dalam memanfaatkan waktu luangnya itu dari pada
anak-anak, pengisian waktu luang dengan
cara yang sesuai untuk remaja,mash merupakan kebanyakan masalah bagi kebanyakan
remaja,kebosanan segan untuk melakukan apa saja merupakan fenomena yang sering
kita jumpai ( Knoers, 1966,Oerter, 1981). Hal ini sering dinilai negatif sebagai
tanda disintegrasi dalam diri remaja. Banyak remaja menyukai olah raga, disitu
remaja dapat menunjukan origenalitasnya karena ia tingkatan yang hampir
professional. Di negri Indonesia remaja atau generasi muda merupakan peranan
yang sangat penting. Semangat yang cukup tinggi untuk mencapai suatu ideal yang
tertentu dengan kerja yang tanpa pamrih,dapat membuat remaja menghasilkan
prestasi yang baik.
5.
Remaja
dalam sekolah
Terutama dikota-kota Indonesia masa remaja masih merupakan masa
belajar disekolah .hal ini berlaku bagi pemula masa tersebut. Di desa-desa
terutama dipelosok-pelosok masih juga dijumpai banyak anak remaja yang sudah
tidak sekolah meskipun mereka pada umumnya menikmati pendidikan sekolah
dasar.sesudah sekolah dasar mereka membantu orang tuanya disawah atau diladang,
banyak yang mengirimkan anaknya ke kota dan berbondong-bondong untuk
melanjutkan pelajarannya di Perguruan Tinggi
Sedangkan remaja dikota dari keluarga terpelajar biasanya
diharapkan (oleh orang tuanya) untuk melanjutkan sekolah di Perguruan
Tinggi.Bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan mereka berusaha untuk
mendapatkan suatu pekerjaan.
Rasanya sekolah masih banyak kekurangan dalam hal itu seperti
dilihat pada masalah motifasi yang merupakan problematic pokok dalam sekolah.masa
sekolah yang semakin lama memperlebar jarak antara dunia orang dewasa dan dunia
orang muda (husen, 1977)
No comments:
Post a Comment