Makalah
Disusun Guna Menuhi Tugas
Mata
Kuliah: Tafsir Ayat-Ayat Sufistik
Dosen Pengampu: Dr.H.Hasyim
Muhamad.Mag

Disusun oleh:
Misbahul Anam (124411031)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia merasa sukar menerima
keadaan-keadaanyang biasa menimpa dirinya, seperti:kemiskinan,
kerugian,kehilangan barang,pangkat,kedudukan, kematian dan lain-lain yang dapat
mengurangi kesenangan. Yang dapat bertahan dalam kesukaran-kesukaran seperti
itu hanyalah orang yang mempunyai sifat Ridha artinya rela menerima apa yang
telah ditentukan dan ditakdirkan tuhan kepadanya, rela berjuang dijalan
Allah,rela menghadapi kesukaran dan sebagainya.
Orang yang memiliki sifat ridha
itu tidak mudah bimbang atau kecewa atas pengorbanan yang dialaminya,dan tidak
pernah menyesal dalam hidup kekurangan.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Definisi
Ridho
B. Ayat
yang mendasari
II.
PEMBAHASAN
A.
Definisi Ridho
Orang-orang
yang telah memiliki sifat “ridha” itu, tidak mudah bimbang atau kecewa atas
pengorbanan yang dialamnya, tidak merasa menyesal dalam hidup kekurangan.,
tidak iri hati atas kelebihan-kelebihan yang telah didapatkan orang lain,
karena mereka kuat berpegang kepada aqidah-iman kepada Qadha dan Qadar yang
semua itu dari Tuhan.[1]
Ridho
itu adalah salah satu dari buah (hasil) kecintaan. Dan itu termasuk yang
tertinggi derajat orang-orang al-muqarabin. Dan hakikatnya itu kabur pada
kebanyakan orang.dan apa yang masuk kepadanya, dari penyerupaan dan ketidak
jelasan itu tersingkap, selain bagi orang yang telah dianugrahkan oleh Allah
Ta’ala ilmu penta’wilan.[2]
B.
Ayat yang mendasari
öqs9ur óOßg¯Rr& (#qàÊu !$tB ÞOßg9s?#uä ª!$# ¼ã&è!qßuur (#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# $oYÏ?÷sãy ª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù ÿ¼ã&è!qßuur
!$¯RÎ) n<Î) «!$# cqç6Ïîºu ÇÎÒÈ
59. Jikalau mereka
sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada
mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan
sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami
adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian
itu lebih baik bagi mereka).
Seandainya mereka bersenang
hati dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka berupa berupa rampasan
perang maupun selain, dan mereka bersenang hati dengan pembagian-pembagian yang
dilakukan oleh Rasul, mereka berkata: “ Allah akan memberikan kecukupan kepada
kami dan akan memberikan keutamaan-keutamaanya dan bahwa kami adalah orang yang
mencintai Allah.” Sebab sebab turunya ayat ini, diriwayatkan oleh al-Bukhari
dan an-nasa’i dari Abu said, Katanya: “ketika Nabi memberikan zakat, datanglah
dzulkhuwaisirah at-tamimi, seraya berucap: ‘berlakulah adil wahai Rasulullah’.
Celakalah kamu, siapa lagi yang berlaku adil kalau aku tidak adil.’ Umar
berkata: izinkanlah wahai Rasulullah aku akan memancung leher orang ini.’
Rasulullah bersabda: ‘biarkanlah dia karena dia mempunyai teman-teman yang
shalatnya lebih baik dari pada shalat-shalatmu dan puasanya lebih baik daripada
puasa-puasamu.[3]
C.
Keutamaan ridho
Dalam Firman Allah ta’ala
ôMèdät!#ty_ yZÏã öNÍkÍh5u àM»¨Zy_ 5bôtã ÌøgrB `ÏB $uhÏGøtrB ã»pk÷XF{$# tûïÏ$Î#»yz !$pkÏù #Ytr& ( zÓÅ̧ ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊuur çm÷Ztã 4 y7Ï9ºs ô`yJÏ9 zÓÅ´yz ¼çmu ÇÑÈ
8. Balasan mereka di
sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang
demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Balasan dari mereka disisi tuhan
pemelihara dan pembimbing mereka ialah
surga-surga adn yang senantiasa mengalir dibawah pepohonan dan istana-istananya
sungai sungai satu orang memperoleh satu atau beberapa surga : mereka kekal
didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka yakni menerima amal dan
pengabdian mereka serta memberinya ganjaran yang memuaskan dan merekapun Ridha
kepadanya atas ganjaran yang diberikannya itu. Yang demikian adalah ganjaran
bagi orang-orang yang takut lagi kagum kepada tuhannya. Sementara ulama
berpendapat bahwa Ridha seorang hamba terhadap tuhan adalah bahwa hatinya tidak
merasa keruh atau tidak enak menerima ketetapan allah, apapun bentuknya .
sementara ridha Allah terhadap hambanya tercermin dalam keberadaan hamba itu
ditempat dan situasi dikehendaki Allah.[4]Allah
Ridha terhadap mereka yakni Allah Ridha terhadap perbuatan yang mereka lakukan
begitulah yang ditafsirkan oleh ibnu Abbas..dan merekapun Ridha kepadanya.
Yakni mereka ridha dengan pahala dan ganjaran yang diberikan oleh Allah kepada
mereka.[5]
ö@yd âä!#ty_ Ç`»|¡ômM}$# wÎ) ß`»|¡ômM}$# ÇÏÉÈ
60. tidak ada Balasan kebaikan
kecuali kebaikan (pula).
Menurut Ayat Ini kenikmatan yang
diraih oleh penghuni surga yaitu kebaikan terutama Ridha yaitu Anugrah besar bagi hambanya yang rela.[6]
Prinsip Umum ganjaran ilahi
sekaligus sebab perolehan surga itu.yakni bahwa tidak ada balasan amal-amal
kebaikan kecuali anugerah ilahi yang berupa kebaikan.[7]
Dan
kebaikan tingkat tinggi ialah ridho Allah terhadap hamba-hambaNya. Dia
memperoleh pahala keridhoan Allah SWT buat hambanya.
III.
KESIMPULAN
Devinisi ridha (rela)
adalah senang atau kecintaan terhadap Allah,orang tua dan sebagainya.ayat yang
mendasari ridha itu banyak salah satunya adalah surat At-Taubah Ayat 59, yaitu
menjelaskan Ridha Allah terhadap Rasulnya ababun nuzul surat ini adalah tentang
keributan membagi zakat yang dilakukan oleh seorang yang menganggap rasulullah
Saw tidak adil. keutamaan Ridha antara lain dalam surat albayinah ayat 8 yaitu
seorang hamba yang ridho kepada Allah maka ia akan membalas dengan
surga-surga adn yang senantiasa mengalir dibawah pepohonan dan istana-istananya
sungai sungai satu orang memperoleh satu atau beberapa surga : mereka kekal
didalamnya selama-lamanya.
IV.
PENUTUP
Demikian makalah yang kami paparkan apabila ada kesalahan
itu memang dari kami apabila ada kebenaran itu Dari Allah, jika ada kesalahan
format penulisan dan sebagainya kami juga minta maaf sebanyak banyaknya,semoga
makalah yang kami paparkan ini dapat bermanfaat untuk kita semuanya,amin.
DAFTAR
PUSTAKA
M. Quraish Shihab. Tafsir al_Misbah.cet1.(
Jakarta: lentera Hati.2003)
Syaikh omam AlQurthubi; penerjemah,dudi roshidi
dan fathurahman.tafsir Al_Qurthubi.jil.20. (Jakarta:PUSTAKA AZZAM..2002)
Tueku muhammad hasbi Ash-shiddieqy.tafsir al_qur’anul majid an_nur. (Jakarta:
cakrawala.2011)
M. Quraish Shihab. Al_lubab.( Jakarta: lentera Hati.2012)
[3] Tueku muhammad hasbi
Ash-shiddieqy.tafsir al_qur’anul majid
an_nur. Jakarta: cakrawala.2011.hlm.279.
[4] M. Quraish Shihab. Tafsir
al-Misbah. Jakarta: lentera Hati.2003..hlm.448.
[5] Syaikh omam AlQurthubi; penerjemah,dudi roshidi dan fathurahman.tafsir Al_Qurthubi.jil.20.
Jakarta:PUSTAKA AZZAM.hlm.622-623.
No comments:
Post a Comment