BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Musik adalah: ilmu atau seni yang menyusun nada atau
suara yang bertujuan untuk diutarakan, dikombinasikan dan mempunyai hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan
kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi
itu), terutama dalam music vocal (suara manusia) seperti dzikir, sholawat dan sebagainya.
Namun tidak
cukup musik vocal untuk mengharmoniskan itu maka kita perlu alat music, seperti
bas, terbang, teplak dan lain sebagainya. Dalam analisa yang digunakan Bapak
Muhaya dalam psikologi transpersonal bahwa memainkan music rebana dapat memacu
pada proses trans dimana proses trans tersebut akan menuju kekesadaran dua
dalam bentuh konsentrasi dan kebahagiaan. Dan itu merupakan tradisi besar umat
islam yang patut kita lestarikan bukan kita buang, tidak seperti lagu jaman sekarang seperti lagunya salah alamat, poko’e
joget dan sebagainya, music rebana ini mengandung arti filosofis dan historis.
Membaca adalah
suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca
melibatkan pengenalan simbol-simbol yang tersusun menjadi sebuah bahasa.
Tampubolon
(1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental
untuk menemukan makna dari suatu tulisan, walau dalam kegiatan itu terjadi
suatu proses pengenalan huruf-huruf. Dan dikatakan kegiatan fisik karena adanya
bagian-bagian di dalam tubuh yang ikut serta dalam kegiatan membaca, khususnya
mata. Sedangkan dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian pikiran
khususnya persepsi dan ingatan terlibat di dalam suatu proses membaca. Smith
mengatakan bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks
yang tertulis.[1]
Sedangkan
menurut Juel, dia mengartikan dan mendefinisikan membaca adalah suatu proses
untuk lebih mengenal kata-kata dan memadu-padakan arti kata dalam suatu kalimat
dan struktur dari bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah bahwa
individu dapat menarik suatu kesimpulan dari bacaan tersebut untuk ditinjau
lebih lanjut.
Konsentrasi merupakan
sebuah perilaku yang dilakukan individu untuk memfokuskan dan memusatkan
perhatian terhadap suatu hal yang ia lakukan misalnya konsentrasi belajar,
mengendarai, sedang melakukan senam atau yoga. Dalam pengamatan dipondok
Roudlatut Thalibin kebanyakan pemain music ini (rebana) mudah berkonsentrasi
dalam hal apapun terutama membaca dan belajar, bahkan diantara mereka
mendengarkan music ini sambil belajar.
Dalam hal ini
musik sangat berpengaruh terhadap individu dalam melakukan suatu tindakan
tertentu yang mana musik itu sendiri
dapat membawa nilai positif bagi mereka. Musik sesuai dengan latar belakang di
atas mempunyai peran penting dalam konsentrasi seseoarang dalam melakukan
kegiatan sehari-hari Sesuai dengan halnya yang
bapak muhaya yang beliau katakana kepada kami bahwa “kita memiliki
tradisi yang amat sangat bagus untuk pelatihan trans (khusu’) maka dari itu
kami kita wajib memlihara tradisi ini karena manusia itu adalah makhluk
spiritual maka seharusnya kita perbaiki spiritual kita melalui music ini”.
Untuk itulah saya tertarik untuk melakukan penelitian ini dan menamakan
penelitian ini dengan judul: Pengaruh Pemberian Musik Rebana Terhadap
Konsentrasi Belajar Pada Mahasiswa.
Manfaat
penelitian ini ditinjau dari dua segi, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis penelitian ini
diharapkan dapat memberi informasi kepada Mahasiswa bahwa pemberian musik Rebana
ini jauh mempunyai andil terhadap konsentrasi membaca mahasiswa di kelas
perkuliahan. Penelitian ini memfokuskan pemberian musik Rebana dapat
mempengaruhi konsentrasi membaca pada mahasiswa. Sedangkan manfaat praktisnya
penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada bidang psikologi tentang
pengaruh pemberian musik Rebana terhadap konsentrasi membaca pada mahasiswa.
Dengan adanya fenomena banyak dari para penerbang(penabuh rebana) professional
di ponpes roudlatut thalibin yang mereka juga mempunyai hobi membaca dari pada
santri lainya yang tidak suka dengan rebana saya tertarik dengan penelitian
ini.[2]
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Pustaka
1.
Musik
a.
Pengertian Musik
Istilah Musik
berasal dari kata Mousal dari bahasa Yunani, yaitu sembilan dewi yang menguasai
seni, seni murni dan seni pengetahuan. Umumnya musik selalu dikaitkan dengan
sejumlah nada yang terbagi dalam jarak tertentu. Dalam istilah masa kini ada 2
jarak yaitu Diantoni dan Pentagonis. Nada dengan jarak Pentagonis yaitu: yang
memiliki nada lima jenis bunyi yang kedengarannya seolah-olah alamiah, maka ia
menjadi salah satu ciri khas bunyi instrument tradisional, yang alatnya terbuat
dan terbentuk dari bahan yang tersedia di alam sekitarnya, seperti kayu, bambu,
logam, tanduk, kulit hewan dan lain sebagainya.
1.
Kata
Wikipedia ” musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung
irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang dapat menghasilkan irama “.[3]
2.
Kata
Kamus Besar Bahasa Indonesia ” musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau
suara dl urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi
(suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinam-bungan “.[4]
3.
Kata
Aristoteles ” musik adalah sesuatu yang memiliki kemampuan mendamaikan hati
yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme “.[5]
4.
Kata
ahli perkamusan (lexicographer) ” musik adalah ilmu dan seni dari kombinasi
ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni
untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat
emosional.
b.
Respon Terhadap Musik
Abeles
mengatakan bahwa terdapat tiga tahap respons setiap individu dalam menanggapi
musik yang dapat diidentifikasikan, yaitu:
1.
Respon
emosional terhadap musik
Respon
emosional adalah mood atau emosi yang dirasakan ketika sedang mendengarkan
musik. Respon emosional merupakan respon yang paling sedikit terjadi
internalisasi terhadap musik yang akan didengar. Pada respon emosional ini
pendengar telah memberikan partisipasi yang terbilang pasif terhadap musik yang
didengar,dan emosional ketika memainkannya telah memberikan partisipasi yang
terbilang aktif.
2.
Respon
berdasarkan preferensi musik
Respon ini
adalah suatu tindakan yang dilakukan individu dalam memilih, menghargai, atau
memberikan suatu prioritas terhadap satu jenis musik yang sedang didengar.
3.
Respon
berdasarkan selera musik
Selera musik
merupakan komitmen jangka panjang seseorang terhadap preferensi musiknya, yang
dapat ditandai dengan perilaku seperti adanya kebiasaan membeli rekaman-rekaman
baik dalam bentuk kaset, compact disc, ataupun kebiasaan mengunduh musik di
internet.
2.
Pengertian Rebana
a.
Pengertian
Rebana
Rebana
(bahasa Jawa: terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. ini merupakan
symbol kota bumiayu .terbuat Bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang
dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian
di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah
musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.
Bagi
masyarakat Melayu di negeri Pahang (Bagian dari Malaysia), permainan rebana
sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang.
Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung
kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa,
terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada
hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.
3.
Konsentrasi Membaca
Kunci utama
yang dibutuhkan seseorang untuk bisa berhasil dalam segala hal adalah
konsentrasi. Jika seseorang dapat memfokuskan pikiran untuk berkonsentrasi,
maka segala potensi yang ia miliki akan tergali secara maksimal untuk menarik
suatu kesimpulan dari bacaan yang ia baca.
Pengertian
konsentrasi secara umum adalah sebagai suatu proses pemusatan pemikiran kepada
suatu objek tertentu. Artinya suatu tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan
dengan cara bersungguh-sungguh dengan memusatkan seluruh panca indra kita,
penciuman, pendengaranm, penglihatan dan fikiran kita. Bahkan yang sifatnya
abstrak sekalipun yaitu perasaan.
Konsentrasi
bagi seseorang PrP (Pineal re Programming) adalah kesadaran yang mampu dan
dapat untuk mengintepretasi dan menyimpan segala informasi tanpa memilah-milih
yang dapat dianggap sangat berguna atau tidak, yang meliputi:
1.
Intepretasi
dari setiap individual indra yang diproses oleh masing-masing panca indra yang
memiliki output sendiri-sendiri, seperti:
· Mata menerima input secara visual dan kemudian otak
mengiterpretasikannya.
· Telinga menerima input getaran suara dan kemudian otak
menginterpretasikannya.
· Hidung menerima input penciuman bau dari lingkungan sekitar dan
kemudian otak menginterpretasikannya.
· Kulit menerima input peraba udara, kasar, halus, yang dirasakan dan
kemudian ke otak lalu menginterpretasikannya.
· Lidah menerima input perasa dan kemudian otak
menginterpretasikannya.
Dari tiap
output interpretasi tiap individual panca indra, lalu terbentuk general
language (bahasa lintas indera) yang memberikan informasi detail dalam satu
jenis bahasa tentang hal yang diterima semua indera secara merata.
2.
Tiap
individual object information yang masih dalam jangkauan, dapat diterima oleh
kelima indera dalam radius tertentu kemudian diinterpretasikan oleh tiap
masing-masing indera secara indiviual sebagai individual objek tanpa tereduksi
oleh individual object information lain. Kemudian tiap individual object
information juga diiterpretasikan mengenai sebab akibat satu dengan yang lainnya.
4.
Kerangka Berpikir
Musik adalah
bunyi-bunyi yang diatur sedemikian rupa menjadi pola yang tersusun secara baik
dan dalam alur waktu dan ruang tertentu yang dikombinasikan dengan bunyi-bunyi
yang lain sehingga terjalin suatu hubungan temporal yang berkesinambungan
sehingga memunculkan suatu ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang
biasanya didapatkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat diterima oleh
telinga dan suatu hal yang dapat mewakili ide, perasaan, emosi atau suasana
hati seseorang di suatu waktu tertentu.
Musik Rebana
adalah salah satu musik tradisi umat Islam dimana dengan music ini umat muslim
biasanya menunjukan mahabah(cinta) kepada Allah dan Rasulnya maka dari itu
akhirnya bias jadi mabuk(sukr) karena terlalu cinta dan khusuk melantunkan
music dan memlihara suatu tradisi dan mengenang sejarah baginda Nabi Muhammad
SAW.
Konsentrasi
secara umum adalah sebagai suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu objek
tertentu. Sedangkan konsentrasi membaca adalah pemusatan dan pemfokuskan
pemikiran kepada suatu bacaan yang bertujuan untuk mencari dan menarik suatu
kesimpulan yang ada di bacaan tersebut.
5.
Hipotesis
Hipotesis
penelitian dibagi menjadi dua yakni ha dan ho, dimana ha atau biasa disebut
sebagai hipotesis kerja (hipotesis altenatif) adalah hipotesis yang dirumuskan
untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya
(relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan
data yang nyata dilapangan, sedangkan ho adalah pernyataan tidak adanya
hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara parameter dan statistik (Riduwan,
2006).
Berdasarkan
dari penelitian di atas, dapat ditarik suatu hipotesis, yaitu:
Ha: ada pengaruh pemberian musik dangdut koplo terhadap konsentrasi
membaca pada mahasiswa.
Ho: tidak ada pengaruh pemberian musik dangdut koplo terhadap
konsentrasi membaca pada mahasiswa.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Desain Eksperimen
Desain
penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian eksperimen dengan cara memberikan perlakuan memperdengarkan
musik dangdut koplo pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tanpa
diberikan musik dangdut koplo. Peneliti menggunakan desain penelitian
Eksperimental Design. Dalam desain ini subjek dikenakan perlakuan dengan dua
kali pengukuran. Pengukuran yang pertama dilakukan sebelum pemberian musik
dangdut koplo dan pengukuran yang kedua dilakukan setelah Memainkan Musik Rebana
kepada subjek penelitian.
B.
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian true experiment. Sebagaimana dikemukakan oleh
Arikunto (2009) penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengemilinasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor
lain yang bisa mengganggu. Dengan kata lain, suatu penelitian yang dilakukan
dengan memberikan perlakuan pada individu untuk diketahui akibat perlakuan
tersebut terhadap perilaku individu yang diamati. Manipulasi atau perlakuan
yang dilakukan berupa tindakan tertentu kepada kelompok dan setelah iitu
dilihat pengaruhnya. Jadi proses pengukuran dilakukan pada tahap sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan. Dalam penelitian ini manipulasi dilakukan
dengan penerapan musik Rebana, sedangkan pengukurannya dilakukan sebelum
dan sesudah pemberian music rebana dan memainkanya, yaitu dengan membandingkan
antara hasil pre test dan post test yang telah diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
C.
Subjek penelitian
Subjek dalam
pelaksanaan penelitian ini atau yang bertindak sebagai populasinya adalah
seluruh mahasiswa di Pondok pesantren Roudlatut Thalibin Tugurejo yang
santri-santrinya merupakan mahasiswa. Subjek di perdengarkan lantunan suara
dari dzikir Alhikmah dan kemudian sebagian 20 dari 70 santri putra
dipersilahkan untuk memainkanya bagi yang belum mahir dan belum pernah pegang
rebana satu kalipun. Dan penentuan subjek ini menggunakan sampling bertujuan
(purposive sampling) yaitu teknik sampling yang digunakan oelh peneliti jika
peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan
sampelnya. Adapun syarat-syaratyang harus dipenuhi pada teknik purposive
sampling ini adalah:
Pengambilan
sampel diambil dari mahasiswa yang memiliki skor konsentrasi membaca rendah.
Peneliti mengambil sampel kelompok eksperimen sejumlah 20 mahasiswa yang kurang
suka dengan music rebana dan minat membacanya rendah dan untuk kelompok kontrol
peneliti mengambil 12 mahasiswa yang belum pernah main rebana pula dan minat
membacanya rendah yang tidak dipersilahkan untuk main rebana. Pengambilan
jumlah sampel disesuaikan, bahwa kelompok yang terlalu kecil misalnya 2-3 orang
akan mengurangi efektifitas konsentrasi pelaksanaan perlakuan tertentu, sebaliknya
kelompok yang berjumlah 20 orang akan lebih efektif pelaksanaannya.
D.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1.
Variabel
penelitian
Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Arikunto (2009) bahwa variabel adalah objek penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ada dua variabel dalam
penelitian ini, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Memainkan musik rebana.
b.
Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan konsentrasi membaca.
E.
Teknik pengumpulan data
Pengumpulan
data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan. Angeket atau quesionnaire adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari hal-hal yang diketahui oleh subjek
(Arikunto, 2009). Angket adalah suatu metode pengumpulan data yang pengisian
jawabannya tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan sesuai dengan perasaan individu.
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada mahasiswa
untuk dijawab.
Angket atau
quesionnaire berisi pertanyaan yang didalamnya sudah terdapat jawabannya
sehingga mahasiswa dalam hal ini tinggal memilih jawaban yang telah tersedia.
Untuk pembuatan angket didasarkan pada aspek-aspek konsentrasi membaca. Untuk
menentukan skor mengunakan skala linkert. Penskalaan linkert ini merupakan
penskalaan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai
skalanya. Skala ini berisikan seperangkat pertanyaan yang merupakan pendapat
dari subjek penelitian. Sebagian dari pertanyaan ini memperlihatkan pendapat
yang positif (favorable) maupun negatif (unfavorable). Dalam pelaksaan model
Linkert dikenal lima alternatif jawaban atas pertanyaan yang ada yakni Sangat
Sering (SS), Sering (S), Kadang-kadang (K), Pernah (P), dan Tidak Pernah (TP).
1.
Validitas
Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto,
2009). Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
2.
Reliabilitas
Instrumen
Suatu
reliabilitas dapat dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Arikunto,
2009). Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana instrumen
dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
F.
Metode
Analisis Data
Proses analisa yang saya gunakan adalah seperti pada BAB 1. (pendahuluan)
bahwa ada fakta yang menunjukan bahwa sempel penelitian itu ada pengaruhnya
terhadap pembaca kemudian saya lanjutkan ingin membuat eksperimen terhadap
rebana. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskriptif Persentase. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi
dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen. Data dari angket dalam penelitian ini
merupakan data kuantitatif yang akan dianalisis secara deskriptif persentase
dengan langkah-langkah menurut Riduan (2004:71-95) sebagai berikut:
1.
Menghitung nilai responden dan
masing-masing aspek atau sub variabel.
2.
Merekap nilai.
3.
Menghitung nilai rata-rata.
4.
Menghitung persentase dengan rumus:
Keterangan:
DP = Deskriptif Persentase
(%)
n = Skor
empirik (Skor yang diperoleh)
N = Skor
Ideal untuk setiap item pertanyaan
Untuk
menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh masing-masing indikator
dalam variabel, dan perhitungan deskriptif persentase
kemudian ditafsirkan kedalam kalimat.
5.
Cara menentukan tingkat kriteria adalah
sebagai berikut:
a.
Menentukan angka persentase tertinggi
Skor maksimal x 100%
Skor maksimal
b.
Menentukan angka persentase terendah
Skor minimal xl00%
Skor maksimal
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor
yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase
dikonsultasikan dengan tabel kriteria.[6]
DAFTAR PUSTAKA
Kamus besar Bahasa Indonesia
Arikunto, S. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta. 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf
Riduan. Dasar-dasar statitiska.Bandung: alfabeta, 2004.
No comments:
Post a Comment